MultiSpech

Aurat Ini Dosa Ayah



              http://www.tripriau.com/Upload/20151020193911.jpg   
            Jamku menunjukkan pukul 13.30, namun buku yang aku cari belum juga ku jumpai. Aku mencari buku mengenai aplikasi Photoshop di Gramedia Mal Pekanbaru. Akhirnya aku pun menyerah, menyerah untuk mencari buku itu sendirian. Aku bertanya kepada petugas dimana letak buku itu, lalu petugas itu menunjukkan letak bukunya. Pantes saja aku tidak dapat menemukannya, ternyata buku ini dibalik buku-buku lainnya yang berhubungan dengan komputer.

“Aduh, gak teliti banget” Ngomong pelan sambil nepuk jidat.

Aku mengambil segera buku itu tanpa pikir panjang lagi, mengingat cacing perut sudah mengaum meminta jatahnya siang ini. Segera aku menuju ke kasir untuk membayar buku yang sejak setengah jam lalu aku mencarinya. Akupun melangkah keluar dari Gramedia Mal Pekanbaru dengan wajah puas. Timbul pertanyaan baru, mau makan dimana siang ini.
Lalu aku putuskan untuk makan di Texas Chicken yang berada di lantai atas Mal Pekanbaru. Berjalan, dan terus berjalan aku temui banyak muda-mudi yang berduaan dengan kekasihnya masing-masing, dan aku pun sadar aku sedikit iri.

“Uhh sial ya jadi jomblo kayak gini, kemana-mana mesti sendirian” Ngomong sendirian sambil pasang muka masam.

Sampai di lantai 3, aku terdiam sejenak mengenang sedikit hal yang pernah aku lalui disini. Ya, aku ingat disinilah aku mengingat perlombaan blog yang tiap tahunnya diadakan oleh Mal Pekanbaru. Ketika itu aku berhasil mendapatkan juara 2 Blog tingkat SMP tahun 2012, disini aku bersujud syukur ketika blog yang aku miliki diumumkan sebagai juara. Tapi cukup sebentar saja, perut udah keroncongan minta diisi ulang.
Masuk ke dalam Texas Chicken, aku memesan burger dan sebotol air mineral, maklum isi dompet sudah menipis jadi cuma bisa memesan ala kadarnya saja. Kasihan banget deh aku waktu itu, udah jomblo, dompet tipis pula lagi, lengkap sudah jeritan hati untuk hari ini. Aku duduk di meja kosong yang disebelahnya ada seorang bapak-bapak sendirian, yang kayaknya juga jomblo sama sepertiku.
Aku menikmati burger yang aku beli dengan sisa uang di dompet sambil memainkan game di handphoneku. Dan lagi kembali hati ini ingin menjerit ketika dari dalam aku melihat banyak muda-mudi yang berpasangan.

“Cepat putuslah kalian, biar gak merusak pemandangan jomblo ini” teriakku di dalam hati.

Lalu aku kembali memakan burgerku yang tinggal seperempat gigitan lagi. Ketika itu, datanglah seorang gadis cantik dengan rambut kucir kuda yang memegang tas gendong berwarna merah yang kira-kira aku taksir seumuran denganku, 16 tahun. Gadis itu mirip seorang artis, yang kalo tidak salah namanya Nagita Slavina, maklumlah jarang nonton tv. Perlahan namun pasti ia mendekat ke arahku.

“Ya Allah, apakah Engkau mendengar doa hambamu ini? Apa gadis ini yang akan menjadi jodohku?” Aku berdoa di dalam hati sambil berharap-harap.

Mataku tak henti mengikutinya, perlahan dan perlahan ia berjalan ke arahku. Ahh, tapi sayang dia malah ke tempat bapak-bapak disebelahku, yang ternyata bapak itu adalah ayahnya. Lagi dan lagi penderitaan hati ini bertambah lagi setelah hatiku dipatahkan oleh gadis ini.
Inginku segera pergi dari tempat ini, aku tak kuat lagi menahan pedihnya menjadi jomblo akut. Tapi, aku mengurungkan niatku karena aku mendengar percakapan dari sepasang ayah dan anak ini.

Anak      : “Yah, aku udah beli ni hp  yang aku mau, Ayah. Merknya Lenovo” Sambil menunjukkan hp barunya
Ayah      : “Berapa kamu beli hp ini, nak?”
Anak      : “Harganya Rp. 1.500.000, yah. Ditambah dengan Flip cover dan pelindung layarnya Rp. 90.000”
Ayah      : “Kenapa kamu membeli pelindung hp ini, nak ? kan kamu bisa hemat Rp.90.000”
Anak      : “Ayah, aku sudah membeli hp ini dengan mahal. Apa salahnya aku mengeluarkan uang Rp.90.000 untuk keamanan hp ini, dan lagi hp ini tampak lebih bagus, cobalah Ayah lihat lagi” Mencoba untuk tersenyum manis kepada sang Ayah.
Ayah      : “Tapi bukankah ini merupakan suatu penghinan terhadap perusahaan Lenovo, nak? Bahwa mereka tidak dapat membuat produk mereka tidak cukup aman”
Anak      : “Tidak, Ayah. Justru ini saran dari mereka untuk menggunakan pelindung untuk keamanan hp ini, dan aku juga tidak mau membahayakan hp baru ini, Ayah”
Ayah      : “Apa itu tidak akan mengurangi keindahan hp mu, nak?
Anak      : “Justru semakin indah, Ayah”
Aku melirik ke arah mereka, sang Ayah terdiam sambil menatapi putrinya yang sungguh sangat manis itu, Ayahnya kembali berkata dengan lembut.
Ayah      : “Anakku sayang, kamu tau ayah sangat menyayangimu. Kamu membeli hp ini Rp.1.500.000 ditambah pelindungnya seharga Rp. 90.000”
Anak      : “Iya, Ayah. Lalu kenapa ayah bilang seperti ini?”
Ayah      : “Ayah sudah mengorbankan seluruh hidup ayah untuk membesarkan kamu, nak. Tapi kenapa kamu tidak menutup auratmu ini dengan jilbab untuk keselamatan dirimu sendiri? Hp yang kamu beli ini kelak tidak akan dipertanyakan, tapi auratmu ini kelak ayah akan dipertanyakan, nak”
Anak      : “AYAHHHH” menangis sambil memeluk ayahnya

Aku tak kuat lagi membendung air mata, aku berlari keluar dari Texas Chicken agar aku tidak ketahuan menguping percakapan mereka berdua. Walaupun aku bukanlah gadis itu, tapi aku tahu persis seperti apa perasaan gadis itu. Aku berharap gadis itu dapat mengenakan jilbab sesuai keinginan sang Ayah dan juga merupakan kewajibannya sebagai umat Islam. Aku turun ke bawah menuju tempat parkiran, dan pulang membawa sebuah cerita berharga dari sepasang Ayah-anak ini dan aku tuangkan dalam tulisan ini dan melupakan semua kejombloan ini.




Comments
0 Comments

Posting Komentar - Back to Content

 
•·» Saran Saya! Pakai Tampilan Firefox Supaya Blog Ini DApat Dilihat Dengan Maksimal ! «·• ƪ(‾ε‾“)ʃ (^o^)V